Minggu, 02 Oktober 2011

Kesederhanaan pantai Ranca Buaya


KESEDERHANAAN PANTAI YANG EKSOTIS
kebun teh 2            Jika berkesempatan berkunjung ke kota Garut, Anda harus menyempatkan diri ke kawasan wisata pantai Rancabuaya yang terletak di Selatan Kabupaten Garut. Pantai ini berjarak kurang lebih delapan puluh kilo meter melalui jalur Cikajang-Bungbulang-Caringin atau bisa ditempuh dari arah Pameungpeuk melalui jalan lintas selatan ke arah Ciklet-Caringin. Hanya, memang jalan menuju pantai ini sangat menegangkan. Bagi yang tidak mempunyai nyali, jangan harap bisa menikmati perjalanan dengan tenang. Jalan yang berkelok serta jurang yang terjang ditambah kabut tebal di sepanjang jalan.
dokumen pribadi
 
Hamparan hijau sepanjang perjalanan
Kendati demikian, mata anda akan dimanjakan oleh pemandangan alam, berupa kebun-kebun teh di bibir gunung yang asri dengan hamparan hijau serta aroma alam khas pegunungan. Sepanjang mata memandang kita akan disuguhkan dengan rentetan pegunungan yang sangat indah dan mengundang decak kagum. Sementara itu, udara segar dari pegunungan terasa begitu menyejukan .  
DSC00972.JPG
dokumen pribadi
 
Pada jarak lima ratus meter pantau, kita akan disambut dengan suara ombak yang berderu. Lautan dengan seribu garis pantai yang memilki pasir putih terlihat begitu mempesona.

Berfoto bersama di bibir gunung
Begitu memasuki kawasan pantai, kita akan disuguhi loket pembelian karcis supaya bisa masuk ke kawasan wisata pantai. Uniknya, setiap pengunjung ke kawasan pantai di haruskan membuka alas kaki oleh seorang petugas penjaga. Ini tak lain agar para pengunjung dapat merasakan kehangatan pasir pantai. Ternyata memang kekita kita menginjakan kaki tanpa alas kaki.  Hangatnya pasir akan menyejukan tiap persendian kaki kita.
            Jika kebetulan Anda berkunjung ke Pantai Rancabuaya pada pagi hari, Anda akan menemukan suasana langit yang sudah semu kemerahan, angkasa seperti terbelah dua. Semu kemerahan di ufuk timur. Dan sebagian lagi masih biru tua menyisakan jejak malam dan kawanan bintang. Sementara bulan masih menyala perak bundar bagaikan sebutir mutiara yang bertengger di tepi langit siap jatuh ditelan mulut fajar. Tak ketinggalan aroma ikan segar serta rumput laut yang berjejar hasil kekayaan laut semalam adalah fenomena rutin dikala pagi.
            Bagian menarik dari pantai ini adalah pantainya yang berbukit, dimana jarak antara bukit dengan pantai sangat dekat sehingga menghasilkan pemandangan yang indah jika kita berada di atas bukit dan memandang ke arah pantai.
            Koran Kompas edisi 28 oktober 2009 menyebut pancai Rancabuaya sebagai “ Perawan yang tersembunyi”. Istilah perawan memang cocok untuk menyebut keindahan pantai ini. Pertama, karena keelokan dan pemandangan yang luar biasa. Kedua, karena tempat ini belum banyak di sentuh oleh upaya pengembangan pariwisata yang intensif, sehingga relatif terjaga keasliannya.
            Ya, pantai Rancabuaya adalah pantai yang memilki luas sebesar sepuluh hektar  dengan area pemanfaatan fasilitas wisata sebesar kurang  lebih dua hekar. Pantai yang berbatasan dengan samudera hindia sebelah barat ini hampir seluruhnya dibingkai oleh hamparan karang., kecuali satu cerukan yang dipakai persis di depan warung-warung makanan. Dekat dari sana masih tersisa sebagian kecil pantai kosong yang tidak diparkiri perahu. Diatas pasir pecahan karang berwarna krim kekuningan. Ratusan anak ombak berkilau perak yang ditimpa sinar bulan. Karang-karang kecil bermunculan, tampak mengkilap disepuh buih ombak.
            Membicarkan keindahan pantai Rancabuaya, tak lengkap rasanya kalau tak membicarakan kekayaan lautnya. Meski tak seeklusif Pantai Nusa Dua Bali atau pantai tetangganya yaitu Pantai Pamenungpeuk, Pantai Rancabuaya ini memilki kekayaan laut yang berlimpah, ikan yang beraneka ragam serta rumput laut tumbuh dengan subur adalah salah satu kekayaan laut yang dimanfaatkan penduduk sekitar pantai sebagai ladang mencari nafkah.
            Di  kawasan pantai ini, terdapat beberapa tempat penginapan sederhana itu pun jaraknya cukup jauh dari pantai. Hanya terdapat beberapa warung makanan sederhana, tidak ada fasilitas pantai seperti di kawasan wisata pantai seperti diseantero pantai indah di Indonesia. Ya, Pantai ini memang mempertahankan keasliaan pantai yang tidak terlalu banyak dijamah manusia.
            Pantai Rancabuaya bisa dijadikan tempat refresing, sejenak melupakan kesibukan. Suasana pantai yang tenang sangat mendukung untuk itu. Apalagi keadaan pantai ini yang resik. Tak ada sampah yang berserakan, tak terlalu banyak juga hilir mudik manusia. Hal yang menarik, Tak ada sedikit lahan di pantai ini, bahkan tepi pantai, yang didiami bangunan.

           









Dokumen pribadi
 
 

Berenang bersama di tepi pantai
Hal yang tak boleh dilewatkan ketika berkunjung ke pantai ini adalah berenang atau surfing. Ombak yang kecil sangat aman untuk berenang sampai jarak tujuh ratus meter dari tepi pantai. Deburan ombak yang lembut akan menjakan kita dengan air laut yang jernih.
            Menjelang senja, ketika matahari tak menampakan lagi ronanya. Angkasa pun berubah warna menjadi jingga. Pohon-pohon kelapa melambai-lambai tertiup angin sore. Dipantai ini terdapat gua kelelawar yang dikala senja siap memuntahkan isi perutnya.
           







www.google/rancabuaya.com
 
 

Senja di Rancabuaya
Dalam keelokan pantai Rancabuaya, deburan ombak yang berderu kan menyejukan kalbu dalam kesederhanaan pantai . Tercipta semacam getaran yang mendamaikan. Selain itu, mampu menimbulkan dampak yang luar biasa. Anda akan merasa enggan untuk pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar